Besi beton menurut wikipedia juga disebut dengan baja tulangan, hal ini karena ketika dipadatkan menjadi baja tulangan.

Disebut demikian karena baja ini bentuknya menyerupai jala baja yang dipakai sebagai alat penekan pada beton bertulang. Lalu, struktur batu bertulang ini fungsinya untuk memperkuat dan membantu beton di bawah tekanan.

Besi beton ini secara signifikan dapat meningkatkan kekuatan tarik struktur dan permukaan besi beton kerapkali berubah bentuk. Hal ini untuk memposisikan ikatan yang lebih baik dengan beton.

Di negara Indonesia sendiri, besi beton dikelompokkan ke dalam dua jenis yakni baja tulangan polos dengan pengkodean BjTP dan baja tulangan sirip dengan pengkodean BjTS.

Dalam proses pembuatan besi beton atau baja tulangan ini ada sebuah lembaga yang mengawasinya. Namanya adalah Badan Standarisasi Nasional (BSN) yang merupakan lembaga dan bertanggungjawab dalam pembuatan standarisasi besi beton tersebut.

Oleh karena itu, setiap besi beton yang memenuhi standarisasi oleh lembaga BSN ini disebut dengan besi beton SNI.

Lembaga BSN ini mengatur karakteristik dan setiap definisi dari istilah yang digunakan.

Fisik besi beton yang dijelaskan dalam lembaga BSN memiliki istilah seperti berikut ini:

  1. Ukuran nominal adalah ukuran sesuai yang ditetapkan.
  2. Toleransi adalah besarnya penyimpangan yang diizinkan dari ukuran nominal.
  3. Diameter dalam, adalah ukuran diameter tanpa sirip pada baja tulangan beton sirip
  4. Sirip melintang, adalah setiap sirip yang terdapat pada permukaan batang baja tulangan beton yang melintang terhadap sudut batang baja tulangan beton.

Secara umum, besi beton ini memang mempunyai peranan yang penting dalam konstruksi beton. Semakin lebar dimensi struktur sebuah besi beton, maka akan semakin banyak pula besi beton yang dibutuhkan

Agar konstruksi sebuah besi beton ini benar-benar kokoh, oleh karena itu perlu diperhatikan tentang pemilihan besi beton yang berkualitas.

Berikut ini kami informasikan 5 tips dalam memilih besi beton yang memiliki kualitas yang bagus:

1. Jangan Menggunakan Besi Beton yang Berkarat

Tips pertama yang harus Anda perhatikan adalah kondisi dari besi beton tersebut. Sebaiknya, sebisa mungkin hindari untuk membeli besi beton yang berkarat. Walaupun Anda ditawari dengan harga yang lebih murah sekalipun.

Pasalnya, besi beton yang berkarat atau mengalami korosi dapat mengakibatkan daya kekuatannya berkurang. Jika dibiarkan terus-menerus maka akan dapat membahayakan bagi pengguna bangunan.

2. Gunakan Besi Beton yang Memiliki Logo SNI

Ada banyak jenis besi beton yang beragam di pasaran dan untuk merek jenis besi beton bisa Anda lihat dari permukaan besinya.

Pastikan merek besi beton yang Anda pilih tersebut masuk dalam kategori produk ber-SNI (Standar Nasional Indonesia) agar kualitas dari besi betonnya terjamin.

Seperti berikut ini adalah beberapa merek besi beton yang sudah ber-SNI antara lain besi beton Krakatau Steel (KS), Cakratunggal Steel (CS), Master Steel (MS), Delco Prima (DP) dan beberapa merek lainnya.

Cara mudah menemukan nomor SNI pada besi beton di bagian ujung penampangnya. Kemudian, ciri dari nomor SNI ini dicetak secara permanen dan berwarna agar tidak nudah terhapus.

Tidak hanya SNI saja yang perlu Anda perhatikan, ada pula keterangan label lainnya seperti inisial produsen, nomor heat, nomor seri produksi dan juga tanggal produksi.

3. Pilihlah Bentuk Besi Beton yang Tepat

Secara umum besi beton ini dibagi menjadi dua yaitu besi ulir atau deformed bar dan besi polos atau plain bar. Untuk besi ulir ini memiliki bentuk permukaan seperti sirip yang melintang atau rusuk memanjang dengan pola tertentu.

Sementara itu, besi polos mempunyai penampang bundar dengan permukaan licin tidak bersirip.

Kegunaan besi beton ulir ini untuk tulangan longitudinal atau tulangan memanjang, karena tulangan semacam ini adalah kekuatan yang utama.

Kemudian, dari segi pembuatannya pun lebih mudah karena tidak membutuhkan proses pemotongan atau pembengkokan yang banyak. Disamping itu, besi beton ulir ini lebih keras daripada besi beton polos maka perlu alat bantu khusus guna membengkokan atau memotongnya.

Sedangkan, untuk besi beton polos ini cocok digunakan pada tulangan geser, behel dan sengkang.

Umumnya, besi beton polos ini dipakai pada bangunan yang ukurannya kecil, sementara untuk besi beton ulir digunakan pada bangunan konstruksi besar dan membutuhkan daya kekuatan optimal.

4. Penting Untuk Memilih Diameter Besi Beton Sesuai Kebutuhan

Mungkin di luar sana Anda akan diberi banyak pilihan terkait dengan ukuran diameter besi beton yang bermacam-macam, seperti misalnya besi beton diameter 6mm, 8mm, 10mm, 12mm, 13mm, 16mm, 22mm dan 25mm dengan ukuran panjang standar 12 meter.

Sebab, besi beton memiliki fungsi utama guna mendukung bangunan agar lebih kuat dan tahan lama.
Oleh karena itu jangan salah pilih ukuran diameternya dan pilihlah ukuran besi beton sesuai dengan kebutuhan.

Perlu diingat juga untuk menghindari menekan biaya konstruksi dengan memilih besi beton berdiameter kecil. Padahal kenyataanya Anda membutuhkan besi beton dengan diameter berukuran besar.

5. Jangan Mudah Tergiur Harga

Kebutuhan akan besi beton yang digunakan dalam sebuah konstruksi bangunan yang kuat memang tidak sedikit. Oleh karena itu, kebutuhan yang banyak dan harga yang relatif menguras kantong akan membuat orang membeli besi beton dengan harga yang miring tanpa memerhatikan kualitasnya.

Untuk itu sebaiknya, lebih bijaklah dalam memilih besi beton dan jangan membeli besi beton hanya karena tergiur oleh harganya yang murah, tetapi mengabaikan kualitasnya.

Pasalnya, nanti hal ini akan berpengaruh besar pada kekuatan atau daya kekuatan sebuah konstruksi bangunan.