Apakah kamu pernah merasakan kebingungan saat mencari tahu jenis bahan pembuatan sebuah barang? Salah satu yang paling sering dijumpai adalah orang kesulitan untuk melihat perbedaan aluminium dan stainless steel.

Padahal, kedua benda tersebut tentu punya karakteristik masing-masing sehingga kalau kamu sampai salah beli tentu akan sangat terasa perbedaannya.

Nah, untuk menghindari kesalahan semacam itu, pastinya kamu wajib untuk mulai mencari tahu tentang perbedaan antara kedua benda tersebut.

Berikut ini adalah beberapa perbedaan aluminium dan juga stainless steel yang wajib untuk kamu ketahui.

Mengenal Perbedaan Aluminium dan Stainless Steel

1. Perbandingan Kekuatan Pada Berat

Hal pertama yang membedakan kedua benda ini adalah dari kekuatannya. Secara umum, bahan aluminium tidak mempunyai kekuatan seperti baja.

Bahkan, dapat dikatakan bahwa kekuatannya tidak lebih dari sepertiga beratnya. Faktor tersebutlah yang membuat body pesawat mayoritas menggunakan bahan yang terbuat dari aluminium.

2. Sifat Korosi

Baja secara alamiah mampu bertahan dari karat. Hal tersebut dapat terjadi karena memang baja dibuat dari besi, nikel, mangan, tembaga dan nikel. Selain itu, penambahan kromium juga semakin melindungi benda tersebut dari serangan korosi.

Permukaan yang tidak mempunyai pori juga menjadi alasan lain mengapa benda tersebut kuat terhadap korosi.

Sementara itu, aluminium kekuatannya tidak sekuat itu. Pada saat terjadi proses oksidasi, permukaan bahan tersebut akan jadi putih.

Bahkan, dalam kasus yang sudah parah bagian permukaan juga dapat menganga.

Baca Juga : Daftar Pabrik Baja milik Badan Usaha Milik Negara

3. Segi Biaya

Perbedaan aluminium dan stainless steel berikutnya tentu ada pada harganya.

Sesuai dengan kekuatan serta kualitas yang dimiliki, kamu pasti sudah dapat menebak jika stainless steel punya harga lebih mahal.

Sementara untuk aluminium, harga jualnya masih jauh lebih terjangkau.

4. Tingkat Konduktivitas Thermal

Berikutnya, perbedaan juga dapat dilihat dari konduktivitas termal. Besi stainless tingkat konduktivitas terhadap termalnya dinilai lebih buruk dibandingkan aluminium.

Berdasarkan hal itulah, pada saat pembuatan unit pendingin serta radiator mobil bahan yang digunakan adalah aluminium.

5. Kemudahan Pengelasan

Dalam praktiknya, kamu akan lebih mudah saat hendak mengelas benda berbahan stainless steel dibandingkan aluminium.

Bahkan, untuk pengelasan aluminum dikatakan sangat sulit dilakukan. Dibutuhkan perlakuan khusus agar proses pengelasan dapat dilakukan.

6. Fleksibilitas Bentuk

Perbedaan selanjutnya dari kedua bahan ini adalah pada kemudahan pembentukannya. Secara karakteristik, aluminum punya tekstur yang cukup lunak sehingga mudah untuk dibentuk ataupun dipotong.

Berbeda dengan stainless steel. Sifatnya yang punya ketahanan serta kekuatan terhadap terjadinya abrasi ataupun aus membuatnya lebih sulit dalam pengerjaan.

Oleh karena itu, untuk melakukan pembentukan pada baja tahan karat seperti ini dibutuhkan peralatan khusus.

7. Kekuatan

Secara kasat mata, pastinya kamu sudah dapat melihat mana yang punya kekuatan lebih baik di antara kedua benda tersebut.

Benar sekali, baja tahan karat tentunya punya kekuatan lebih baik apabila dibandingkan aluminum dengan bobot yang sama.

8. Sifat Thermal

Berdasarkan sifat konduktivitas yang dimiliki, kamu juga dapat membedakan kekuatan thermal dari kedua benda tersebut.

Secara umum, berkat karakter yang dimilikinya, besi anti karat dapat bertahan pada suhu sangat tinggi.

Sementara itu, aluminum punya ketahanan terhadap thermal yang lebih lemah. Pada saat benda dipanaskan hingga mencapai 400 derajat, benda tersebut sudah menjadi sangat lunak. Berdasar fakta tersebut, bahan baja kerap kali digunakan di tempat bersuhu tinggi.

Baca Juga : Jual Kawat Bendrat Surabaya Termurah dan Lengkap

9. Tingkat Konduktivitas Listrik

Hal lain yang membedakan kedua bahan ini adalah pada konduktivitas-nya terhadap listrik.

Pada umumnya, dalam instalasi kelistrikan menggunakan berbagai macam material. Untuk jenis bahan baja anti karat, kualitasnya sebagai bahan konduktor listrik kurang baik apabila dibandingkan dengan berbagai macam jenis logam lainnya.

Sedangkan aluminum malah sebaliknya. Benda tersebut dapat berperan sangat baik untuk menjadi konduktor listrik.

Hal itu dapat terjadi karena bahan itu punya konduktansi tinggi, cukup tahan korosi, serta berbobot ringan.

Oleh karena itulah, bahan seperti itu sering digunakan sebagai saluran pada tempat tegangan listrik tinggi.

10. Reaksi Terhadap Makanan

Perbedaan terakhir dari kedua bahan material ini adalah dari tingkat reaksinya terhadap makanan.

Seperti diketahui, pada setiap benda logam atau semacamnya, pasti menimbulkan reaksi pada makanan. Namun, tingkatannya berbeda-beda tergantung dari karakter yang dimiliki.

Pada besi stainless, reaksi dengan makanan dikatakan kurang reaktif. Sementara itu, bahan aluminum dapat memberikan reaksi pada makanan.

Pada saat kamu mendekatkan bahan tersebut ke makanan, maka reaksi yang dapat terjadi adalah munculnya perubahan rasa serta warna.

Kesimpulan

Itulah tadi pembahasan tentang perbedaan aluminium dan stainless steel. Bagaimana? Cukup banyak bukan perbedaannya? Nah, setelah mengetahui informasi tersebut, diharapkan pemahaman tentang perbedaan karakter kedua benda tersebut menjadi lebih baik.

Dengan begitu, kamu dapat menggunakan kedua benda tersebut secara tepat sesuai karakternya.